Jumat, 01 Oktober 2010

menanaman dengan media hidrogel

Umumnya, kita mengenal hidroponik hanya menggunakan batu yang mampu menyimpan air, atau tanaman yang menggunakan sistem pengairan yang sudah diatur sedemikian rupa. Tapi kini, anda bisa menanam dengan cara hidroponik yang menggunakan media hydrogel.
Pada dasarnya hydrogel adalah polymer baik itu sintetik ( e.g. polyacrylamide and polyvinyl alcohol) , natural ( e.g. alginate and gelatin) , atau biologi ( e.g. collagen and amnion) yg mengandung/ dapat menyerap air. Hydrogel bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena sifat-sifat ini hydrogel sangat berguna untuk absorbant/ water resevoir, immobilisator dan release bahan-bahan tertentu ( e.g. obat, pupuk, parfum and vitamin) dan punya prospek untuk tissue engineering. Di beberapa tempat, campuran antara hydrogel dan tanah untuk memperlambat kekeringan air pada tanaman atau untuk maksud pengaturan pemupukan sudah dikembangkan.
Hydrogel yang kita bahas sekarang adalah senyawa hasil perkembangan di bidang perkebunan yang konon mampu menyimpan 400 kali lipat dari berat air. Karena sifat inilah hydrogel mampu menggantikan media tanah, batu, atau air sekalipun. Selain terlihat lebih indah, menanam dengan menggunakan hydrogel memiliki perawatan yang lebih mudah. Kalau tanaman sudah mampu beradaptasi dengan baik, kita hanya cukup menyemprotnya satu sampai dua bulan sekali saja. Selain itu, hydrogel juga tepat digunakan untuk merangkai bunga potong agar bertahan segar lebih lama.
Cara Pembuatan Media Tanam Hydrogel
1. Tuangkan air sebanyak 1500ml ( 1 botol plastik besar) ke dalam wadah penampungan hydrogel. Dianjurkan air matang agar hydrogel tetap steril. Suhu air sedang ( tidak panas & tidak terlalu dingin) .
2. Masukkan hydrogel kering ke dalam wadah yang sudah terisi air, lalu aduk sekitar 10 detik ( agar warnanya menyebar) . Diamkan hydrogel selama 4 jam. Sebaiknya dalam kondisi tertutup agar tidak tercampur debu/ kotoran. Setelah itu, tiriskan hydrogel. Bilas 1 kali dengan air biasa, lalu tiriskan kembali selama 30 menit.
3. Hydrogel siap dipindahkan ke wadah/ vas kaca untuk tanaman.
4. Untuk penyesuaian warna, hidrogel bisa direndam lebih lama atau ditambah air agar warna lebih muda. Sebaiknya hydrogel tidak direndam lebih dari 6 jam karena akan mereduksi warna & unsur hara.
5. Hydrogel bisa juga direndam sambil menambahkan sedikit pupuk tambahan yang tidak merusak warna, sesuai dosis agar unsur hara bertahan lebih lama. Pada dasarnya hydrogel yang dijual sudah mengandung pupuk ( unsur hara bisa bertahan efektif 2 bulan) . Catatan penting: Penambahan pupuk berlaku, hanya jika diperlukan, dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta tidak menyebabkan kerusakan warna & hydrogel.
Perawatan Hydrogel
1. Bila sudah sekitar satu bulan terlihat hydrogel menyusut, semprotlah hydrogel dengan air menggunakan handsprayer. Air yang diberikan jangan terlalu banyak sampai dapat menyebabkan genangan pada gelas yang akan mengakibatkan kebusukan pada akar
2. Atau, untuk penambahan air yang lebih sempurna, pisahkan hydrogel Anda dari tanaman, lalu rendam dalam air hangat + 30 menit, sampai kembali mengembang. Sementara tanaman direndam pada air bersih di tempat terpisah. Bila hydrogel Anda terdiri dari campuran lebih dari satu warna, pisahkan ke dalam wadah rendaman yang berbeda. Lalu, tiriskan hydrogel dan siap ditempatkan kembali ke dalam gelas.
3. Hydrogel jangan terlalu sering dipegang atau direndam dalam air, cukup 1 kali dalam kurun waktu 1 sampai 2 bulan saja, agar tidak merusak daya kembang susut hydrogel. Kecuali jika Hydrogel Anda berlumut, maka Anda dapat melakukan langkah no.4 tanpa harus menunggu 1 bulan
4. Bila gelas dan hydrogel terlihat berlumut dan berbau, segera keluarkan hydrogel Anda dan bilas dengan air hangat sampai lumutnya benar-benar hilang, lalu hydrogel dapat digunakan kembali.
5. Usia hydrogel = + 1 tahun. Jika terjadi penyusutan, bisa direndam ( s/ d mengembang) dan digunakan kembali.
Usia efektif unsur hara hydrogel = + 2 bulan. Setelah itu bisa diberi pupuk tambahan sesuai dosis.
Usia warna hydrogel = + 2 bulan. Bisa lebih jika hydrogel tidak terlalu sering dibasuh/ direndam dengan air. Jika warna hydrogel terlihat memudar, bisa diwarnai kembali dengan pewarna kue ( setelah itu dibilas) .
Perawatan Tanaman
1. Tanaman sesekali dapat disemprot dengan air menggunakan handsprayer pada daunnya saja
2. Apabila daun kotor, bersihkan debu yang menempel dengan menggunakan tissue basah sampai mengkilap
3. Jika tanaman menguning, ada dua kemungkinan. Pertama, tanaman kekurangan zat hara, dapat diatasi dengan pemupukan ( lihat langkah no.5) . Kedua, tanaman kekurangan cahaya matahari. Penanggulangannya, gelas berisi hydrogel ditutupi lapisan gelap tak tembus cahaya ( misalnya polybag warna hitam) sampai terlihat hanya tanamannya saja, untuk mencegah tumbuhnya lumut pada hydrogel karena terkena cahaya matahari langsung. Lalu letakkan gelas di tempat yang terkena cahaya matahari pada pagi hari. Langkah ini sangat baik untuk dilakukan 1 sampai 2 minggu sekali ataupun sebulan sekali. Untuk mengganti cahaya matahari, dapat menggunakan lampu neon dengan daya minimal 10 watt
4. Jika akar tanaman membusuk, segera keluarkan tanaman dari hydrogel, kemudian buang akar yang membusuk. Cucilah tanaman dan bilas sampai bersih, saring sampai tiris
5. Pemupukan dapat diberikan 3 sampai 6 bulan sekali atau jika tanaman terlihat kekurangan zat hara padahal cahaya matahari mencukupi. Pemupukan dilakukan dengan menyemprotkan pupuk daun menggunakan handsprayer.. Pupuk yang dapat digunakan misalnya gandasil, hyponex, forest, dan sejenisnya, dengan dosis sesuai label pada kemasan. Bisa didapatkan di toko-toko pertanian.
6. Agar tanaman tetap segar, sebaiknya diletakkan dalam ruangan dengan temperatur sejuk ( tidak pengap) .
Pemindahan Tanaman
1. Siramlah dahulu pot tanaman sehingga tanaman mudah dicabut
2. Angkatlah tanaman dari pot secara hati-hati agar tidak banyak akar yang rusak
3. Rendam tanaman dalam air selama + 1 jam supaya tanah mudah dibersihkan dari akar
4. Cucilah semua bagian tanaman dengan air bersih sampai seluruh daun, batang, dan perakarannya bersih. Perakaran yang terlalu panjang dapat dipotong
5. Simpan tanaman dalam wadah berisi air selama semalam supaya tanaman dapat beradaptasi
6. Setelah diadaptasikan, buanglah akar yang rusak, patah, atau membusuk. Kemudian tanaman dicuci sekali lagi.
7. Tanaman harus benar-benar bersih dari tanah karena tanah dapat membuat rusak hydrogel dan menjadikan hydrogel mudah ditumbuhi lumut
8. Tanaman siap untuk dimasukkan ke dalam media hydrogel. Pertama-tama masukkan hydrogel sebagian, kira-kira seperempat volume gelas) , kemudian masukkan tanaman, lalu masukkan hydrogel sisanya sampai semua akar tertutup.
Beberapa sebab utama kegagalan menanam dengan hydrogel, yang mengakibatkan tanaman layu/ mati:
1. Ruangan yang kurang sejuk, ( pengap/ panas & terlalu lembab) . Tak ada pantulan sinar. Terhambatnya aliran udara.
2. Penirisan hydrogel kurang dari 30 menit, menyebabkan genangan air berlebih yang membuat akar jadi busuk.
3. Akar terlalu banyak dipotong. Sebaiknya akar disesuaikan dengan kondisi vas, tidak terlampau padat.
Tanaman yang akan ditanam dalam hydrogel harus mempunyai karakteristik sebagai berikut: tahan genangan ( kadar air berlebih) , tahan kelembaban tinggi, tanaman indoor ( yang dapat hidup dengan cahaya pantulan atau cahaya tidak langsung) , serta umumnya tidak berkayu dan tidak berbunga. Jika Anda telah mendapatkan keasyikan menanam dengan cara ini tentu anda akan terus mencoba dengan berbagai jenis tanaman lain yang sesuai.
Pembungaan membutuhkan cahaya yang besar, sedangkan cahaya yang demikian akan membuat hydrogel berlumut. Tanaman seperti kaktus, mawar, anggrek, beringin, kenanga, melati, palem, tidak dapat ditanam dalam hydrogel. Tanaman seperti teratai, eceng gondok, dan yang sejenis, juga tidak cocok ditanam dengan hydrogel karena membutuhkan supply air yang sangat tinggi dan butuh cahaya matahari langsung.
Jenis-jenis tanaman yang sampai saat ini bisa ditanam dalam hydrogel, adalah: Aglaonema sp, Anthurium sp ( berbagai jenis kuping gajah) , Diffenbachia sp, Philodendron sp, Dracaena sp ( bambu china, bambu jepang) , Scidapsus sp ( sirih belanda) , Syngonium sp, Spathiphyllum sp, Cyperus sp ( rumput payung) , Cordyline sp ( berbagai jenis hanjuang) , Monsteradeciliosa ( Philodendron berdaun belah) , rumput hias ( berwarna hijau dengan garis putih di sisi daun dan ber-umbi) , bambu rejeki, sansiviera, sirih hias, sri rejeki, serta tanaman sayuran seperti caisim, selada dan kangkung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar